Social Icons

SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI. SELAMAT DATANG DI WEBSITE DINAS PERINDUSTRIAN KOTA TANJUNG BALAI.
Tanjung Balai Selatan

Kue Gelang Ridho

Datuk Bandar

Kerajinan Lidi Hermanto

Datuk Bandar Timur

Kerajinan Bunga Plastik Erni

Sei Tualang Raso

Kerajinan Batok Kelapa Chaca Handicraft

Rabu, 13 April 2016

KOTA TANJUNGBALAI

I. Sejarah Singkat Kota Tanjungbalai
Sejarah Kerajaan Asahan dimulai dengan penobatan raja pertama kerajaan tersebut yang berlangsung meriah disekitar kampung Tanjung. Peristiwa penabalan raja pertama kerajaan Asahan tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 27 Desember 1620, dan tanggal 27 Desember kemudian ditetapkan sebagai “Hari Jadi Kota Tanjungbalai” dengan surat keputusan DPRD Kota Tanjungbalai Nomor : 4/DPRD/TB/1986 Tanggal 25 November 1986.
Mengenai asal usul nama kota “Tanjungbalai”, menurut cerita rakyat yang ada di Tanjungbalai bermula dari sebuah kampung yang ada disekitar ujung tanjung di muara Sungai Silau dan aliran Sungai Asahan. Lama kelamaan balai yang dibangun semakin ramai disinggahi karena tempatnya yang strategis sebagai bandar kecil tempat melintas ataupun orang – orang yang ingin;bepergian ke hulu Sungai Silau. Tempat itu kemudian dinamai “Kampung Tanjung” dan orang lazim menyebutnya balai “Di Tanjung”. Ditemukannya Kampung Tanjung kemudian menjadikan daerah itu menjadi semakin ramai dan berkembang menjadi sebuah negeri.
Penabalan Sultan Addul Jalil sebagai raja ;pertama Kerajaan Asahan di Kampung Tanjung kemudian memulai sejarah pemerintahan Kerajaan Asahan pada tahun 1620. Dalam catatan sejarah, Kerajaan Asahan pernah diperintah oleh delapan orang raja yang sejak raja pertama Sultan Abdul Jalil pada tahun 1620 sampai dengan Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah tahun 1933, yang kemudian mangkat pada tanggal 17 April 1980 di Medan dan di makamkan di kompleks Mesjid Raya Tanjungbalai.
Pertumbuhan dan perkembangan Kota Tanjungbalai sejak didirikan sebagai Gementee ;berdasarkan Besluit G.G. tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl.1917 No. 284, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di daerah Sumatera Timur termasuk daerah Asahan seperti H.A.P.M., SIPEF, London Sumatera (Lonsum) dan lain-lain, maka Kota Tanjungbalai sebagai kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan menjadi penting artinya bagi perkembangan perekonomian Belanda. Dengan telah berfungsinya jembatan Kisaran dan dibangunnya jalan kereta api Medan – ;Tanjungbalai, maka hasil-hasil dari perkebunan dapat lebih lancar disalurkan atau diekspor melalui kota pelabuhan Tanjungbalai.
Untuk memperlancar kegiatan perkebunan, maskapai-maskapai Belanda membuka kantor dagangnya di kota Tanjungbalai antara lain: kantor K.P.M., Borsumeij dan lain-lain, maka pada abad XX mulailah penduduk bangsa Eropa tinggal menetap di kota Tanjungbalai. ;Assisten Resident van Asahan berkedudukan di Tanjungbalai dan sekaligus jabatannya bertindak sebagai Walikota dan Ketua Dewan (Voorzitter van den Gemeen-teraad). Sebagai kota pelabuhan dan tempat kedudukan Assisten Resident, Tanjungbalai juga merupakan tempat kedudukan Sultan Kerajaan Asahan. Pada waktu Gementee Tanjungbalai didirikan atas Besluit G.G. tanggal 27 Juni 1917 No.284, luas wilayah Gementee Tanjungbalai adalah 106 Ha. Atas persetujuan Bupati Asahan melalui maklumat tanggal 11 Januari 1958 No. 260 daerah-daerah yang dikeluarkan (menurut Stbl. 1917 No. 641) dikembalikan pada batas semula, sehingga menjadi seluas 200 Ha.

II. Letak Geografis
Gambar 1. Peta Kota Tanjungbalai

Kota Tanjungbalai terletak di antara 2° 58' LU dan 99° 48' BT, dengan luas wilayah 60,52 km² (6.052 ha), dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Asahan dengan batas-batas sebagai berikut :

Utara
Kecamatan Tanjungbalai
Selatan
Kecamatan Simpang Empat
Barat
Kecamatan Simpang Empat
Timur
Kecamatan Sei Kepayang

Kota Tanjungbalai terletak di antara 2º58' Lintang Utara dan 99º48' Bujur Timur. Posisi Kota Tanjungbalai berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0-3 m di atas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Tanjungbalai secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan, 31 Kelurahan. Luas wilayah Kota Tanjungbalai 6.052 Ha (60,52 km²).

           Tabel 1. Kelurahan Yang Ada di Kota Tanjungbalai
No
Kecamatan
Kelurahan
1
Datuk Bandar
Sijambi Pahang Sirantau – Pantai Johor Gading
2
Datuk Bandar Timur
Pulau Simardan Bunga Tanjung Semula Jadi
Selat Lancang Selat Tanjung Medan
3
Tanjungbalai Selatan
TB Kota I TB Kota II Perwira Karya Pantai Burung Indra Sakti
4
Tanjungbalai Utara
TB Kota III TB Kota IV Sejahtera Kuala Silo
Bestari Matahalasan
5
Sei Tualang Raso
Muara Sentosa Sumber Sari Pasar Baru
Keramat Kubah Sei Raja
6
Teluknibung
Perjuangan Pematang Pasir Kapias Pulau
Buaya Beting Kuala Kapias Sei Merbau

Hasil Sensus Penduduk 2014, jumlah penduduk Kota Tanjungbalai berjumlah 164.675 jiwa yang terdiri atas 83.006 jiwa laki-laki dan 81.669 jiwa perempuan. Penduduk Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluk nibung dengan jumlah penduduk 38.172 jiwa sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara Dengan jumlah penduduk 15.862 jiwa.

           Tabel 2. Penduduk Kota Tanjungbalai Per Kecamatan Tahun 2014


Kecamatan
Tahun 2014
Penduduk Menurut Jenis Kelamin (Jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Datuk Bandar
18.071
17.965
36.036
Datuk Bandar
Timur
14.804
13.923
28.727
Tanjungbalai
Selatan
10.033
10.578
20.216
Tanjungbalai Utara
8.477
8.436
16.913
Sei Tualang Raso
12.239
11.977
24.216
Teluk Nibung
19.382
18.790
38.172
TANJUNGBALAI
83.006
81.669
164.675


III. Sosial Dan Budaya
1. Sosial
Masyarakat Kota Tanjungbalai/Asahan yang pada awalnya ditopang oleh 4 suku yaitu : Aceh, Minang Kabau, Karo dan Batak, keturunan merekalah ditambah pendatang dari luar terutama dari Malaka (Malaysia) bergabung menjadi Melayu Asahan Tanjungbalai. Oleh sebab itu Tanjungbalai merupakan kota multietnis, berbagai suku bangsa bercampur disini antara lain : Melayu, Jawa, Batak, Sunda, Nias, Tionghoa adalah sebagian dari etnik yang bermukim di kota ini.
Tanjungbalai yang dalam sejarahnya menjadi kota Perdagangan dimana letaknya yang dekat dengan laut menjadikan masyarakat Kota Tanjungbalai sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan dan pedagang. salah satu hasil laut yang banyak/mudah dijumpai adalah kerang sehingga Kota ini dijuluki "Kota Kerang". Hal ini dikarenakan dulu Kota Tanjungbalai pernah menghasilkan Kerang dalam jumlah yang besar, tetapi beberapa waktu belakangan ini produksi Kerang jadi menurun dikarenakan ekosistem yang tidak mendukung.
Walaupun kerang saat ini sudah berkurang namun pemanfaatan daging dan kulit kerang masih tetap berlangsung hingga sekarang, pengolahannya antara lain :
a. Kerang rebus, dengan/tanpa kulit
Gambar 2. Kerang Daguk
b. Krinting kerang
Gambar 3. Kerang Asin (Kerinting Kerang)
c.    Sate kerang, dan
Gambar 4. Sate Kerang Khas Tanjungbalai

d.   Pengolahan kulit kerang menjadi aneka kerajinan tangan

                          


 

a



Gambar 5. Kerajinan Kulit Kerang

Masyarakat kota Tanjungbalai berbudaya Melayu Asahan. Kebiasaan orang Melayu Asahan saat hari – hari besar atau hari – hari penting mereka akan bersama-sama berkumpul untuk merayakannya. Dalam perayaan tersebut terdapat sebuah hidangan khusus yang disiapkan untuk pada tamu undangan, yaitu Halua, halua merupakan manisan dari buah – buahan dan sayur – sayuran yang dibuat khusus untuk acara tersebut, seperti perkawinan atau lebaran.
Terdapat beberapa jenis ragam Manisan Khas Melayu Asahan, diantaranya cabe, pare, kelapa, pala, batang daun pepaya, bunga pepaya, labu siam, pepaya, wortel, kundur, jeruk kesturi, nanas, tomat, asam glugur, kolang-kaling, kulit semangka, buah renda merah dan putih.

A

                          B                                                                       C
Gambar 6. Ragam manisan khas melayu asahan : manisan kelapa (A); manisan ubi rambat (B); ragam manisan (C)

Adapun makanan khas kota Tanjungbalai diantaranya adalah kerang daguk (kerang batu),kerang bulu, ikan asin mayung, ikan teri medan (Teri Putih), udang asin (udang pukul), belacan, gulai asam, sayur daun ubi tumbuk, sombam ikan,  anyang pakis, dan anyang Kepah.
                                                 A                                                  B
                                                   C                                               D
             
                                       E                                                       F
Gambar 7. Makanan khas kota Tanjungbalai :gulai asam ikan(A);ikan asin(B) Anyang putri rumput (C);ikan teri Kacang  ( D);kerinting kepah (E); dan Terasi (F).
2.    Budaya
         Keyakinan yang dianut masyarakat kota Tanjungbalai beragam, akan tetapi mayoritas penduduk Tanjungbalai menganut agama Islam yaitu sekitar 85,04%, kemudian Kristen 8,00%, Budha 5,69%, Kristen Katholik 0,76%, dan Hindu 0,02% serta 0,49% penduduk yang tidak ditanyakan.
              Kota Tanjungbalai tergolong kota tua untuk kawasan Sumatera Utara, sudah barang tentu menyimpan khasanah budaya yang besar. Budaya merupakan hasil daya cipta manusia untuk kesempurnaan tata kehidupan. Kota Tanjungbalai sebagai tempat bertahtanya Sultan Kerajaan Negeri Asahan selama 325 Tahun pada umumnya memakai adat istiadat Budaya Melayu, yang mewakili kesamaan diseluruh negeri yang didiami oleh puak melayu di Nusantara maupun manca Negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Hawai, Australia Bagian Utara, Sailon dan Madagaskar di Afrika.
Pada masyarakat Melayu Asahan, peristiwa perkawinan mendapatkan banyak tempat yang tinggi dalam adat istiadat. Bila sebuah keluarga mencapai usia “pantas” dan telah memenuhi syarat dalam ajaran Islam maka ia disarankan untuk segera memasuki gerbang perkawinan.
Berikut beberapa prosesi adat perkawinan yang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Melayu Asahan.
a.    Tahapan Merisik
Dalam tata cara perkawinan masyarakat Melayu Asahan yang pertama kali dilakukan adalah tahapan merisik yaitu pihak keluarga laki-laki mengirimkan seorang utusan (disebut telangkai) ke rumah seorang gadis untuk mengenal serta menanyakan apakah gadis itu sudah ada yang punya atau belum. Jika belum, maka sang telangkai akan langsung menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya untuk meminang si gadis sekaligus membuat ikatan dengan keluarganya. Dari sini, telangkai berharap mendapatkan jawaban positif agar tahapan adat dapat dilanjutkan ke tingkatan yang lebih serius lagi.
b.   Tahapan Meminang
Pada hari yang telah disepakati bersama, rombongan keluarga calon mempelai pria akan datang ke rumah keluarga calon mempelai wanita sambil membawa tepak sirih dan sebentuk cincin sebagai tanda pengikat. Tepak sirih dalam adat Melayu Asahan menjadi alat untuk mengesahkan segala sesuatu (kesepakatan) yang telah dibuat bersama. Tepak sirih merupakan wadah untuk meletakkan daun sirih beserta perencahnya, yaitu buah pinang, kapur, gambir, tembakau dan ada juga yang ditambah dengan cengkeh. Bagian dalam tepak biasanya  terdapat sekat-sekat terdiri dari empat bagian, dan ada juga yang terdiri dari lima sekat yang fungsinya untuk meletakkan perencah. Jika sekatnya lima, di isi dengan cengkeh, tetapi pada umumnya sekarang ini hanya terdiri dari empat sekat saja. Biasanya jumlah tepak sirih yang dibawa oleh keluarga pihak pria sejumlah lima buah tepak sirih.
Gambar 8. Tepak sirih

 Acara meminang ini dipandu oleh telangkai yang biasanya berjumlah enam orang, dan mereka duduk saling berhadapan. Telangkai akan menyampaikan maksud meminang sang gadis dengan cara berpantun, di mana hal ini melambangkan tingginya martabat seorang wanita. Dalam acara ini juga akan disebutkan syarat-syarat adat yang diminta oleh pihak keluarga mempelai wanita seperti mahar (mas kawin), seperangkat pakaian wanita, peralatan atau perabotan kamar, termasuk “uang kasih sayang” yaitu bantuan keluarga calon pria untuk membiayai pesta. Apabila keluarga pria menyanggupinya maka akan diadakan acara bertukar tepak antar dua keluarga sebagai tanda pinangan telah diterima.
c.    Menghantar Belanja
 Yakni sebagai suatu tanda kesungguhan untuk menepati janji pertunangan sehingga sering yang dihantar lebih daripada yang dijanjikan seperti uangnya lebih, kue-kue, buah-buahan, bunga-bungaan yang biasanya disumbangkan oleh sanak keluarga pihak laki-laki, tanda senang hati sebaiknya dilebihkan berupa makanan, dibalas oleh pihak keluarga perempuan.
                                 Gambar 9. Antaran Belanja                             

d.   Akad Nikah
Akad nikah dalam adat melayu selalu dilaksanakan di rumah orang tua si wanita ataupun di rumah Ibadah/mesjid. Untuk akad nikah ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh keluarga kedua belah pihak.
Adapun yang harus dipersiapkan oleh pihak keluarga laki-laki :
-   Tepak sirih sekurang-kurangnya satu buah (ada yang membawa tiga buah)
Mahar pernikahan, menurut tradisi melayu mahar pernikahan diletakkan dalam sebuah peti kecil yang bernama cepu kemudian dibungkus dengan tiga lapis kain yang berlainan warna, dibeberapa daerah ada yang dibungkus sampai tujuh dan Sembilan lapis kain, ditambah sedikit dengan bertih dan bunga rampai dan sedikit uang, sebagai pengikat digunakan benang panca warna dan disimpul rapi. Cepu tersebut diletakkan diatas sebuah dulang kecil yang bernama semberit dan membawanya harus dengan cara digendong dan ada pula yang memakai payung.

A
B

C
Gambar 10. Tempat mahar pernikahan : cepu (A), semberit (B) dan tempat mahar pernikahan moderen (C)


Gambar 11. Penyerahan Mahar pernikahan

Sedangkan persiapan oleh pihak wanita :
-  Tepak sirih satu buah (disebut tepak nikah)
-  Pulut kuning dalam pahar berisi singgang ayam
-   Pata Ratna (Pelaminan Nikah)/ tikar pandak/ tikar ciau
-   Didepan Pata Ratna tersedia Dian (lilin) lengkap dengan korek apinya, labu yang berisi air minum, sebuah garis untuk acara makan icip-icipan diatas pahar ada lima buah piring kecil berisi : Garam halus, gula pasir/gula batu, jahe yang sudah diiris-iris, asam-asaman, dan halua (manisan melayu).

e.    Malam Berinai
Dalam budaya dan tradisi melayu setelah kedua mempelai melaksanakan akad nikah maka sebelum mereka berdua dipersandingkan diadakan sebuah acara yang biasanya dilaksanakan pada malam sebelum bersanding yang dinamakan malam berinai. Pada malam berinai pihak mempelai wanita mengirimkan sepiring inai kepada mempelai pria dan calon wanita didudukkan di atas pelaminan dan dibuat acara, diantaranya : Marhaban, tari inai, silat malam berinai, tepung tawar malam berinai,tari-tari melayu, music tradisional, kasidah, acara ini berakhir sampai menjelang subuh.

Gambar 12. Tari piring pada malam berinai


f.     Upacara menyambut Pengantin
 Setelah selesai sholat zuhur, mempelai wanita mulai didandani bidan pengantin yang sekaligus bertindak sebagai juru hias. Mempelai wanita mengenakan busana dan aksesoris pakaian kebesaran adat tempatan (busana melayu). Perangkat upacara pada upacara penyambutan pengantin merupakan benda-benda tradisi yaitu pahar berisi alat tepung tawar dan Balai dengan kelengkapan isinya.
Pahar adalah sebuah benda yang terbuat dari tembaga atau kuningan, bentuknya, berkaki tunggal dan bertapak. Dalam upacara pahar ini dibalut dengan kain kuning atau kain lainnya. Secara simbolis pahar dalam urutannya memiliki makna : perlengkapan (p), adat (a), hasrat (h), anak family (a), dan rukun damai (r). pahar tersebut berisi :
- Tepung putih bermakna kesucian hati
Tepung kuning maknanya lambang kehormatan
Beras putih maknanya lambang keikhlasan
- Beras kuning maknanya lambang harga diri
Bertih maknanya lambang pertumbuhan
Bunga rampai maknanya lambang mohon diberkati

Gambar 13. Pahar

Sedangkan balai merupakan benda yang selalu tampil dalam setiap kegiatan kemasyarakatan di daerah Tanjung Balai-Asahan, selain dalam acara pernikahan juga digunakan pada acara khitan, khatam Al-Quran, menyelesaikan silang sangketa dan lain sebagainya.
Balai memiliki makna yang sangat dalam, setiap bagian dari balai memiliki makna khusus, yaitu :
Bunga kemuncak : diletakkan paling atas dan batangnya jauh menghujam ke bawah, bentuknya seperti bunga kol yang sedang mekar dan indah berwarna kuning atau putih. Bermakna lambang tempat berlindung pengayom/pemimpin, kukuk dan jaya.
Isi balai : pulut kuning/putih. Bermakna persatuan dan kesatuan yang kokoh tak mudah bercerai – berai
Bendera merawal : bentuknya segi tiga kaki dan indah berwarna kuning/putih. Bermakna sebagai lambang kehormatan, kemuliaan dan persatuan, bercorak ragam puak melayu, berlainan hadap tapi bersatu.
Telur ayam/telur itik yang direbus : dibungkus berhias dan bertali panjang warna kuning/putih. Bermakna sebagai lambang keberhasilan, keturunan/perkembangan kejayaan dan kekuatan.
Ayam singgang : dibuang kepala dan kakinya, bermakna lambang perjuangan dari pengorbanan.


Gambar 14. Bagian-bagian balai

Gambar 15. Balai


Pada hari H setelah semua persiapan perkawinan selesai dilakukan, pengantin pria beserta rombongannya datang menuju kediaman wanita. Sekitar 100-200 meter sebelum tiba di sana, rombongan akan berhenti sejenak untuk mengabarkan kepada keluarga pengantin wanita agar bersiap-siap menyambut kedatangan rombongan. Dalam acara ini akan dipimpin oleh para telangkai adat. Mereka akan berpantun sebagai ucapan selamat datang. Setibanya rombongan pengantin pria di halaman rumah pengantin wanita, upacara adat akan langsung dimulai dengan acara hempang batang. Pada acara ini jalan masuk yang akan dilalui rombongan akan dihadang oleh dua orang pemuda sambil memegang sebatang dahan kelapa sebagai penghadang. Seorang juru bicara akan menyerahkan kunci emas kepada kedua penjaga agar rombongan diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Sebelum memberi izin para para penjaga akan memastikan terlebih dahulu apakah syarat adat yang dibawa telah sesuai dengan yang diminta.


Gambar 16. Acara hempang batang
 Selanjutnya akan dilakukan acara silat berlaga, dimana pengantin pria akan menjadi pendekar. Dan sebagai tanda perdamaian, dilakukan acara tukar tepak di tengah halaman rumah. Setelah itu di adakan acara tukar payung yang bertujuan untuk menyambut kedatangan pengantin pria beserta rombonganya. Lalu dua orang ibu menaburi pengantin pria dengan bunga rampai yang disebut dengan acara perang bertih atau bunga rampai.
Selanjutnya rombongan akan disambut dengan persembahan tarian sambutan di depan pintu masuk. Tetapi sebelum masuk, pengantin pria dan rombonganya akan kembali dihadang oleh dua orang pemuda yang membentangkan sebuah kain panjang di depan pintu masuk yang disebut hempang pintu (palang pintu) ini seorang utusan akan meminta pintu dibuka sambil berpantun dan sang penjaga akan mengajukan syarat yaitu melihat apakah jari tangan pengantin pria sudah diberi inai atau belum. Sesudahnya pengantin pria akan melakukan upacara sembah mertua.
 Selanjutnya pengantin pria akan di antar menuju pelaminan. Namun sesampai disana dia tidak langsung diperbolehkan duduk di pelaminan yang sedang dijaga oleh dua orang wanita yang merentangkan kain panjang. Pada acara yang disebut hempang kipas ini para penjaga ini ingin kembali memastikan syarat adat yang harus diberikan. Sesudahnya kedua mempelai baru diperbolehkan bersanding di pelaminan untuk melakukan acar bertukar sirih genggam sebagai tanda bahwa seorang suami harus menghidupi istrinya dan sebaliknya sebagai istri harus melayani suaminya.
Gambar 17. Acara tepung tawar

Setelah itu diadakan acara doa bersama yang dilanjutkan dengan acara tepung tawar sebagai tradisi turun menurun yang telah lama dilakukan masyarakat Melayu guna menyucikan diri. Lalu kedua pengantin akan melakukan acara makan hadap-hadapan lengkap dengan lauk-pauknya dan aneka kue. Acara ini hanya diperbolehkan di hadiri oleh ibu-ibu dari kedua belah pihak. Tempat nasi akan diputar sebanyak tiga kali lalu dilakukan acara berebut ayam panggang sambil bersulang makanan dan minuman. Makna dari acara ini adalah suami-istri saling melayani sebagai tanda cinta kasih yang murni.

Gambar 18. Acara nasi hadap-hadapan
Kemudian acara akan diakhiri dengan serah terima pengantin. Pada acara ini, sebelum rombongan pengantin pria pulang ke rumahnya, terlebih dahulu pengantin pria akan diserahkan kepada keluarga pengantin wanita. Hal ini, menandakan, mulai saat itu pula pengantin pria telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar pengantin wanita.                 
 Dengan demikian keseluruhan prosesi adat telah selesai dilakukan dan acara pun dapat dilanjutkan dengan upacara resepsi. Dalam acara ini kedua mempelai dan seluruh keluarga besar yang sedang berbahagia menerima sejumlah ucapan selamat dari para tamu yang datang.

IV.        Industri
Industry di kota Tanjungbalai menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai pada tahun 2015 industri di Kota Tanjungbalai terbagi atas 5 jenis, yaitu kecil, micro, menengah, besar dan rumah tangga. Jumlah masing-masing jenis industry tersebut dapat dilihat dari Tabel berikut ini :
Tabel 3. Jumlah Industri di Kota Tanjungbalai pada Tahun 2015
No.
Jenis Industri
Jumlah Industri
Jumlah Tenaga Kerja
Nilai Investasi
(Rp) *)
Nilai Produksi (Rp)
1
Kecil
55
214
  5.896.500.000
  8.983.000.000
2
Micro
98
196
     512.125.000
  1.250.000.000
3
Menengah
29
348
 4 .975.250.000
  7.430.000.000
4
Besar
9
246
  6.620.000.000
  8.225.000.000
5
Rumah Tangga
97
292
     415.000.000
  1.032.000.000

Jumlah
288
1.296
18.418.875.000
26.920.000.000
*)investasi tersebut berupa modal dan peralatan, tidak termasuk asset tanah yang dimiliki sejak dibukanya usaha

Beberapa industry di kota Tanjungbalai seperti di bawah ini :
Gambar 19. Industri Pembuatan Roti Kalatak Khas Tanjungbalai
Gambar 20. Industri Pembuatan Garam berIodium
Gambar 21. Industri Pembuatan Ikan Asin
Gambar 22. Galangan Kapal


V.           Perdagangan
Pelabuhan Teluk Nibung di Tanjung Balai Asahan juga merupakan pelabuhan pendukung dari Pelabuhan Belawan yang terletak di pesisir timur Sumatera Utara dan menjadi pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri serta pelabuhan antar pulau-pulau di sekitarnya. Pelabuhan Teluk Nibung letaknya berhadapan langsung dengan pelabuhan Klang di Malaysia. Hinterlandnya menghasilkan komoditi hasil perkebunan, pertanian, sedangkan komoditi handalan yang diekspor melalui pelabuhan ini adalah sayur mayur dan ikan segar. Keberadaan Pelabuhan Teluk Nibung yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Berfungsi sebagai pelabuhan umum atau perdagangan luar negeri ekspor dan impor dengan jarak tempuh 3-4 jam dari Port Klang (Malaysia). Juga merupakan pelayaran internasional yang melayani pelayaran antar pulau pedalaman.
pelabuhan teluk nibung yang ada di Tanjung balai menjadi pelabuhan internasional karena letaknya sangat strategis dipinggir pantai. Pelabuhan merupakan faktor strategis dan dominan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian, perdagangan jasa dan industri. Kota 3 Tanjung Balai memiliki berbagai potensi yang memberikan peluang untuk dimanfaatkan secara optimal dan pada hakikatnya potensi tersebut di dominasi oleh faktor letak geografis dan keberadaan pelabuhan yang strategis.

VI.   Lain-Lain
1.      Rumah Tradisional Melayu
Rumah dengan jendela runcing dan atap unik berdiri bergitu saja di tepi Sungai Asahan, Tanjungbalai. Siapa sangka, rumah replika ini punya sejarah yang panjang.
Gambar 23. Rumah Balai

Replika Rumah Balai adalah sebuah bangunan replika sejarah dari asal mula Kota Tanjungbalai yang terletak di Ujung Tanjung, Jalan Asahan, Kecamatan Indra Sakti, Tanjungbalai. Bangunan replika ini diresmikan langsung oleh sultan Asahan pada tahun 2010 bersamaan dengan peresmian bangunan kantor walikota Tanjungbalai dan replika Istana Asahan.

2.      Jembatan
Kota ini memiliki jembatan terpanjang di sumatera utara yang melintasi Sungai Asahan
Gambar 24. Jembatan penghubung Kota Tanjungbalai dengan Asahan

3.      Adipura
Tanjungbalai pernah menerima Anugerah Adipura sebagai kota terbersih se-Indonesia pada tahun 2008, 2009,2012,2013,2014,dan 2015.
Gambar 25. Adipura


Daftar Pustaka
Firyadi. dkk.2014. Adat   Budaya  Melayu  Tanjungbalai. Tanjungbalai;PD.Mabmi Kota Tanjungbalai

Aries,Riswaluddin.”Sejarah Tanjungbalai Asahan”.22 Oktober 2012. http:// tanjungbalai. blogspot.co.id/

Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai.”Tanjungbalai Dalam Angka”. http://tanjungbalaikota.bps.go.id/Subjek/view/id/153#subjekViewTab3

1 komentar:

 
 
Blogger Templates